Jangan Mudah Percaya Pendapat teman. Dalam lingkungan sehari-hari sudah tentu seseorang akan memiliki teman bergaul, sebab manusia adalah mahluk sosial untuk saling melengkapi, adakalanya membutuhkan dan suatu saat akan dibutuhkan. Ketika sedang mengalami suatu permasalahan maka akan berupaya untuk curhat kepada teman, tujuannya adalah untuk mendapatkan pencerahan.
Setidaknya untuk meringankan perasaan hati, yakni sudah ada yang mau mendengarkan keluhan walaupun belum tentu dapat membantu penyelesaian.
Setidaknya untuk meringankan perasaan hati, yakni sudah ada yang mau mendengarkan keluhan walaupun belum tentu dapat membantu penyelesaian.
Pada pergaulan, ada teman yang bisa mengajak kepada langkah-langkah perbaikan, namun tidak sedikit pula justru menjerumuskan. Jumlahnya sebanding, merupakan realita yang banyak terjadi, sebagai contoh si anu telah salah langkah sebab sudah terlalu banyak menerima doktrinisasi dari temannya, bahkan saran pihak keluarga sekalipun malah tidak dihiraukan.
Ilustrasi di atas menjadikan pelajaran sebagai suatu kewaspadaan dalam menyikapi pendapat atau masukan dari seseorang, pasalnya belum tentu pendapat tersebut jitu dalam menyelesaikan masalah, memungkinkan justru menimbulkan masalah. Apa lagi kalau pihak bersangkutan termasuk dalam kategori mencla-mencle, akan labil dalam berpegang teguh pada prinsipnya, maka berbagai masukan dengan mudah akan diterima lalu diputuskan sampai tahap pelaksanaannya.
Sebaiknya bila memang ingin memberi dan menerima masukan, terlebih dahulu disaring berdasarkan pemikiran matang perlunya peninjauan ulang. Jangan sampai suatu pendapat hanya berlandaskan pada rasa solidaritas, terlahir berdasarkan kepentingan pribadi tanpa pertimbangan untuk kebaikan bersama. Bisa jadi suatu masukan sudah disisipi oleh berbagai kepentingan pribadi, bagaikan tumbuhan parasit yang mendompleng di pohon, ia tidak akan memikirkan pohon tersebut akan merugi atau tidak terpenting adalah dapat menguntungkan satu pihak saja.
Ketika memberi berpendapat dan memberi masukan, jadilah seperti motto pegadaian, yakni menyelesaikan masalah tanpa masalah. Sehingga penyelesaian masalah dapat berjalan seimbang, antara masalah yang telah diselesaikan sampai tuntas tas, tanpa menimbulkan masalah baru.
Bagaimana pun Andalah yang haru menjalani dan menerima semua resiko dari suatu keputusan, bukan orang yang telah memberi masukan. Fungsi nara sumber adalah sebagai pemberi pendapat, sedangkan tugas Anda adalah mempertimbangkan pendapat tersebut, apakah dapat dijadikan sebagai saran yang layak dikonsumsi atau tidak. Bukan justru menelan mentah-mentah, sebab setiap pemikiran seseorang tentu memiliki perbedaan, adakalanya baik untuk diri sendiri namun belum tentu untuk semua pihak.
Setelah mengambil keputusan maka harus siap menerima dan menanggung semua resiko, tetapi bukan berarti pendapat orang lain seutuhnya diterima sebagai langkah untuk menentukan keputusan, biarpun pendapat tersebut dari orang yang sangat dipercayai. Maksudnya jangan sampai langkah pengambilan keputusan, seutuhnya berdasarkan hasil pemikiran orang lain.
Pilihan tepat dalam menyelesaikan masalah, adalah dengan memfokuskan mata otak dan mata untuk dapat berpikir jernih dan tidak terpengaruh oleh berbagai pendapat. Adapaun proses tukar pikiran dengan teman, merupakan salah satu pertimbangkan berdasarkan cara pandang orang lain, tujuannya hanya sebatas memancing Anda untuk menentukan pilihan pada langkah-langkah penyelesaian.
Artikel ini berjudul Selalu Percaya Pendapat Teman?, dengan url http://moo-no.blogspot.com/2011/02/selalu-percaya-pendapat-teman.html
Klik di sini untuk melihat daftar isi blog ini.
Baca Juga Artikel Yang Ini
{ 0 Komentar... Baca Semua / Tulis Komentar ! }
Post a Comment